Bye-bye Jamur! Ini Solusi Mengatasi Tembok Lembab dan Berjamur di Apartemen

Cara mengatasi tembok lembab dan berjamur di apartemen

Tembok lembab dan berjamur merupakan salah satu masalah umum yang sering dihadapi penghuni apartemen. Kondisi tersebut bukan hanya merusak estetika ruangan, namun bisa memicu masalah kesehatan seperti alergi dan gangguan pernapasan. 

Anda mungkin bertanya-tanya, “Kenapa sih dinding tembok di apartemen saya lembab dan berjamur terus?” atau mungkin Anda berpikir “Tembok lembab harus pakai apa biar enggak kambuh lagi?” Jangan khawatir, Anda tidak sendiri.

Dalam artikel ini, kita akan membongkar tuntas akar masalah kelembaban di dinding apartemen dan memberikan 7 solusi praktis dan efektif untuk mengatasi tembok lembab dan berjamur di unit apartemen. Mari kita simak pembahasannya!

Mengapa Dinding Tembok Lembab dan Berjamur?

Sebelum kita masuk ke pembahasan mengenai solusi, penting untuk memahami apa yang menyebabkan dinding apartemen lembab dan akhirnya berjamur. Kelembaban merupakan biang kerok utama, dan jamur tumbuh subur di lingkungan yang lembab dan kurang cahaya. Berikut adalah beberapa penyebab umum yang harus dipahami:

1. Sirkulasi Udara Buruk

Apartemen seringkali memiliki ruang yang lebih terbatas dan ventilasi yang kurang optimal. Kurangnya aliran udara menyebabkan uap air terperangkap di dalam ruangan sehingga meningkatkan kelembapan. Area seperti kamar mandi, dapur, atau ruangan tanpa jendela menjadi titik rawan.

2. Kebocoran (Internal atau Eksternal)

Situasi ini merupakan penyebab paling serius dan perlu penanganan segera. Kebocoran bisa berasal dari pipa air yang pecah di dalam dinding, rembesan dari atap, atau bahkan tetangga di lantai atas. Air yang merembes akan membasahi dinding secara terus-menerus.

3. Kondensasi

Ketika udara hangat dan lembab bertemu dengan permukaan dinding yang dingin, maka uap air di udara akan berubah menjadi tetesan air. Kondisi ini sering terjadi di area yang dekat dengan jendela, kamar mandi, atau dapur.

4. Pengeringan Pakaian di Dalam Ruangan

Mengeringkan pakaian basah di dalam apartemen tanpa ventilasi yang memadai akan melepaskan banyak uap air, meningkatkan tingkat kelembaban secara drastis.

5. Penggunaan AC yang Tidak Tepat

AC memang mendinginkan ruangan, tetapi jika tidak digunakan dengan benar, misalnya suhu terlalu rendah sehingga menciptakan perbedaan suhu ekstrem dengan area luar, maka bisa memicu kondensasi.

6. Isolasi Dinding yang Buruk

Dinding dengan isolasi yang tidak memadai lebih rentan terhadap perubahan suhu ekstrem, yang kemudian memicu kondensasi dan kelembaban.

7 Cara Solusi Mengatasi Tembok Lembab dan Berjamur

Mengecat dinding bekas jamur dengan cat anti jamur, anti bakteri dan cat waterproof jika memungkinkan
Mengecat dinding bekas jamur dengan cat anti jamur, anti bakteri dan waterproof jika memungkinkan

Ini dia bagian yang paling ditunggu! Bagaimana cara menghentikan kelembaban dan jamur pada dinding? Berikut ini 7 solusi ampuh yang bisa diterapkan untuk mengatasi masalah tembok lembap dan berjamur di apartemen:

1. Perbaiki Sumber Kebocoran (Jika Ada)

Ketika dinding terlalu lembap, baik karena kebocoran, rembesan air tanah, kondensasi (pengembunan), atau sirkulasi udara yang buruk, maka air akan meresap ke dalam pori-pori dinding.

Air ini kemudian melemahkan ikatan antara cat dan permukaan dinding. Selain menyebabkan timbulnya jamur, daya rekat cat juga akan berkurang drastis hingga menyebabkan cat menggelembung, retak, dan akhirnya mengelupas.

Jika menduga ada kebocoran pipa di dalam dinding atau rembesan dari luar, segera panggil profesional atau pihak building management di tempat Anda tinggal.

Upaya membersihkan dinding lembab dan berjamur berulang kali akan sia-sia jika sumber airnya masih belum diatasi. Setelah kebocoran diperbaiki, pastikan permukaan tembok dikeringkan sepenuhnya sebelum melakukan perbaikan lainnya.

2. Tingkatkan Sirkulasi Udara dan Ventilasi

Untuk mengatasi kelembapan pada dinding yang disebabkan oleh sirkulasi udara yang buruk, lakukan beberapa langkah berikut ini. Pertama, membuka jendela dan pintu secara rutin, khususnya setelah aktivitas seperti mandi, memasak, atau menjemur pakaian di dalam ruangan.

Selain itu, memanfaatkan kipas angin di area yang lembap dapat membantu meningkatkan pergerakan udara. Pemasangan exhaust fan di kamar mandi dan dapur sangat direkomendasikan karena efektif menyedot udara lembap keluar dari ruangan.

Terakhir, hindari menumpuk barang atau furnitur terlalu rapat ke dinding rumah. Memberikan jarak antara furnitur dan tembok rumah akan mencegah terhalangnya aliran udara dan mengurangi pembentukan area lembap.

3. Gunakan Dehumidifier

Dehumidifier merupakan alat elektronik yang dirancang khusus untuk mengurangi kelembaban di udara. Alat ini bekerja dengan menyerap kelembaban berlebih dan mengumpulkannya dalam sebuah wadah.

Untuk apartemen, dehumidifier portabel akan sangat efektif diletakan pada ruangan yang sering lembab atau memiliki masalah pada permukaan dinding yang berjamur. Nyalakan dehumidifier secara teratur, terutama di musim hujan atau saat merasa udara terlalu lembab.

4. Bersihkan Jamur Secara Tepat

Dalam mengatasi dinding yang lembap berjamur, persiapkan sarung tangan karet, masker, kacamata pelindung, sikat kaku, botol semprot, dan kain lap.

Untuk larutan pembersih, cuka putih dapat menjadi pilihan efektif karena dapat digunakan sebagai anti jamur alami. Campurkan cuka putih murni dengan air menggunakan rasio 1:1 dalam botol semprot.

Apabila jamur membandel, pemutih klorin bisa digunakan dengan mencampurkan 1 bagian pemutih klorin dengan 3 bagian air. Jangan pernah mencampur pemutih klorin dengan amonia atau produk pembersih lain guna menghindari efek gas beracun.

Proses Pembersihan:

  1. Semprotkan larutan pembersih ke area berjamur.
  2. Biarkan selama 10-15 menit agar larutan bekerja.
  3. Sikat area tersebut dengan sikat kaku untuk menghilangkan jamur.
  4. Lap bersih dengan kain basah, lalu keringkan area tersebut sepenuhnya.
  5. Buang semua kain atau spons yang digunakan.

 

Sebagai catatan, untuk area jamur yang luas atau jika terdapat masalah pernapasan, pertimbangkan untuk menghubungi profesional yang ahli dalam membersihkan jamur pada dinding.

5. Gunakan Cat Anti-Jamur atau Anti-Bakteri

Setelah dinding kering dan bebas jamur, pertimbangkan untuk mengecat ulang dinding dengan cat tembok khusus anti-jamur atau anti-bakteri. Cat jenis ini mengandung zat aditif yang menghambat pertumbuhan jamur dan lumut di permukaan dinding.

Lapisan cat ini akan memberikan perlindungan tambahan, terutama di area yang rentan lembab seperti kamar mandi atau dapur.

6. Perbaiki Isolasi Dinding

Apabila masalah kelembapan, terutama kondensasi, sering berulang, kemungkinan penyebabnya adalah isolasi dinding yang kurang optimal. Dinding yang dingin akibat isolasi yang buruk akan memicu terjadinya kondensasi saat bersentuhan dengan udara hangat di dalam ruangan.

Memperbaiki atau menambah isolasi pada dinding bisa menjadi solusi jangka panjang yang efektif, kendati langkah ini mungkin memerlukan bantuan profesional dan pertimbangan biaya yang lebih besar. Namun, jika dicurigai adanya masalah isolasi, disarankan untuk berkonsultasi dengan pengelola gedung atau kontraktor.

7. Jaga Kelembaban Interior agar Tetap Terkendali

Beberapa kebiasaan sehari-hari dapat membantu menjaga tingkat kelembapan di dalam hunian. Mengeringkan pakaian di dalam ruangan sebaiknya dihindari, jika memang terpaksa, pastikan area tersebut memiliki ventilasi yang sangat baik atau gunakan dehumidifier.

Saat memasak, gunakanlah tutup panci untuk mengurangi jumlah uap air yang dilepaskan ke udara. Selain itu, bersihkan tumpahan air segera agar tidak ada genangan yang berlama-lama di lantai atau permukaan lainnya.

Perhatikan juga tanaman indoor karena beberapa jenisnya dapat meningkatkan kelembapan. Posisikan tanaman di area yang berventilasi baik atau kurangi jumlahnya jika kelembapan menjadi masalah.

Mencegah Lebih Baik daripada Mengobati

Meskipun solusi telah diberikan namun penting untuk diingat bahwa pencegahan merupakan kunci utama dalam menjaga dinding hunian tetap kering dan bebas jamur. 

Dinding hunian yang bersih, kering, dan bebas jamur tidak hanya meningkatkan kenyamanan dan estetika tempat tinggal, tapi juga berkontribusi pada lingkungan hidup yang lebih sehat bagi penghuni dan keluarga. Oleh karena itu, tindakan pencegahan dan penanganan perlu segera diambil untuk mengatasi permasalahan tersebut.

Share Artikel:
Related Posts